Asal Usul Kota Kediri dari Tradisi Manusuk Sima
Kediri merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Berdirinya kota Kediri adalah pada tahun 801 Saka atau prasasti Kwak yang dibuat pada tanggal 27 Juli 879. Pada tahun 2021, Kota Kediri akan berusia 1.142 tahun. Asal usul nama Kediri memiliki banyak versi dan arti. Berikut ulasan tentang asal usul Kota Kediri.
Sejarah Kota Kediri
Kediri berasal dari 2 kata yaitu Kedi dan Diri. Ada yang berpendapat bahwa kata Kedi yang berarti Kemandulan atau wanita yang tidak sedang menstruasi. Dikaitkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bersemedi di goa Selongmangleng, arti “kedi” sendiri mengacu pada artiย suci. Sedangkan kata Jawa โDiriโ yang berarti Adeg dan Andhiri untuk bertamu atau menjadi raja.
Ada beberapa prasasti yang menyebutkan nama Kediri, salah satunya adalah Prasasti Pencari. Prasasti Ceker bertuliskan “Suri Maharaja Maskuri Shiminani Ring Bui Kadiri”. Jika ditafsirkan, artinya adalah raja telah kembali. Pada zaman dahulu, wilayah Kediri merupakan sebuah kerajaan besar yang disebut Kerajaan Medang, yang kemudian diperintah oleh Raja Airlangga.
Tradisi Manusuk Sima
Dalam memperingati hari jadi kota kediri, biasanya diadakan tradisi Manusuk. Prosesi Manusuk sima sendiri seperti menjadi asal usul Kota Kediri ini. Rangkaian acara meliputi prosesi prasasti seniman dan budayawan ke panggung pawai utama. Kemudian aksara Jawa dibacakan, menjelaskan awal mula Kediri. Prosesi Manusukushima diiringi oleh tarian tradisional di Kediri.
Sejarah tersebut merupakan rangkaian cikal bakal penamaan kota kediri. Berdirinya kota ini, tidak lepas dari cerita kerajaan yang berjaya pada masanya. Bahkan penamaan kota di Jawa Timur ini tercatat pada sebuah prasasti kuno peninggalan kerajaan Medang dibawah pimpinan Raja Airlangga yang kemudian dilanjutkan oleh kedua putranya.