Skip to content

Cara Belajar TOEFL Otodidak

Test of English as Foreign Language atau yang biasa disingkat TOEFL merupakan sebuah tes kemampuan berbahasa Inggris yang dibuat oleh sebuah lembaga di Ameriak Serikat, Educational Testing Service (ETS).

Bagi Anda yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri, Anda harus lulus TOEFL dengan skor tertentu. Pasalnya, TOEFL adalah persyaratan yang wajib dipenuhi bagi warga negara asing untukmelanjutkan pendidikan di hampir seluruh universitas di Amerika Serikat, Australia, maupun Eropa.

Tes TOEFL dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu paper-based test alias PBT, computer-based test alias CBT, dan internet-based test atau IBT. Jenis tes TOEFL yang paling sering digunakan dalam tes seleksi masuk universitas di luar negeri adalah TOEFL jenis PBT dan IBT.

Jenis-Jenis TOEFL

TOEFL yang berlaku di dunia ada tiga, yaitu PBT, CBT, dan IBT. Namun, di Indonesia, Anda juga akan menemukan TOEFL ITP. Perbedaan dari keempat jenis TOEFL tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Paper-based Test

Tes TOEFL dengan jenis PBT adalah yang paling umum di antara jenis TOEFL lainnya. Tes ini juga mirip dengan ujian atau tes kebanyakan karena menggunakan media kertas sebagai lembar soal dan lembar jawaban.

Soal TOEFL PBT berupa pilihan ganda dan terdiri dari tiga sesi, yaitu listening, reading, dan structure. Peserta tes akan diberikan waktu kurang lebih 3 jam untuk mengerjakan soal yang diberikan pada TOEFL PBT.

Kisaran skor yang dapat diperoleh pada TOEFL jenis ini adalah antara 310–677, sementara biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti tes TOEFL PBT ini antara Rp450–500 ribu. Biaya tersebut untuk satu kali tes sehingga Anda harus mengulang jika skor TOEFL-nya kurang memuaskan.

  1. Computer-based Test

Jika TOEFL PBT menggunakan media kertas sebagai lembar soal dan lembar jawaban, maka TOEFL CBT dilakukan dengan menggunakan media komputer. Hal ini dapat dilakukan karena komputer telah dipasangi software interaktif yang memungkinkan peserta tes TOEFL untuk mengerjakan soal dalam beberapa sesi.

Sesi untuk TOEFL PBT ini ada empat, yaitu reading, listening, structure, dan writing. Selain medianya yang berbeda, tes TOEFL CBT juga tidak seperti tes TOEFL PBT yang memungkinkan peserta tes untuk mengganti jawaban atau mengerjakan kembali soal yang telah terlewat.

Karena medianya menggunakan komputer, tes TOEFL CBT ini harus dikerjakan dengan sangat hati-hati karena peserta tidak akan bisa mengerjakan ulang maupun mengganti jawaban soal yang telah terlewat.

Rentang skor tes TOEFL CBT adalah 30–300, tetapi jenis TOEFL yang satu ini sudah kurang diminati karena adanya jenis TOEFl IBT yang menggunakan media internet.

  1. Internet-based Test

Tes TOEFL jenis IBT ini mirip dengan TOEFL CBT. Perbedaannya ada pada jaringan internet yang digunakan. Tes TOEFL IBT menggunakan komputer dan jaringan internet, sementara TOEFL CBT menggunakan aplikasi yang memang telah terinstal di komputer.

Karena menggunakan media komputer dan internet, tes TOEFL IBT mendapat julukan Next Generation TOEFL. Pada tes TOEFL jenis ini, peserta tes harus menyelesaikan empat sesi, yaitu reading, listening, writing, dan speaking pada komputer yang telah terhubung dengan internet. Skor TOEFL yang dapat diperoleh dari TOEFL IBT adalah antara 0–120.

Peserta tes TOEFL IBT harus mempersiapkan mental dengan baik karena durasi tes TOEFL jenis ini lebih lama dari jenis TOEFL lainnya, yaitu antara 4–5 jam. Selain durasi pengerjaan soalnya yang lama, TOEFL jenis ini juga yang paling mahal dibanding jenis TOEFL lainnya.

Untuk mengikuti tes TOEFL IBT sekali, Anda harus merogoh kantung cukup dalam karena biayanya sekitar Rp2,8 juta sekali tes. Oleh karena itulah Anda tidak disarankan untuk melakukan tes TOEFL jenis ini apabila belum benar-benar siap baik dari segi kemampuan berbahasa Inggris maupun dari segi mental.

  1. Institutional Testing Program

Selain ketiga jenis TOEFL yang telah disebutkan, ada juga TOEFL ITP alias Institutional Testing Program yang lingkupnya lebih sempit dibanding ketiga jenis TOEFL lainnya. Ini karena penyelenggara TOEFL ITP bukan dari ETS, tetapi dari perguruan tinggi atau lembaga bahasa yang terpercaya.

Meski soal yang diberikan untuk soal TOEFL ITP tetap mengikuti standar internasional, hasil TOEFL ini tetap tidak diakui secara internasional dan biasanya hanya berlaku dalam lingkup perguruan tinggi yang bersangkutan atau di beberapa negara di Asia.

Karena hal inilah Anda yang ingin melanjutkan kuliah atau bekerja di luar negeri, sebaiknya Anda memastikan terlebih dahulu apa universitas atau perusahaan yang bersangkutan menerima tes TOEFL ITP atau tidak.

Table of Contents

Cara Belajar TOEFL yang Efektif

Setelah mengetahui jenis-jenis TOEFL dan memilih mana tes TOEFL yang cocok, waktunya Anda memikirkan cara belajar. Agar hasil tes TOEFL maksimal, Anda dapat mengikuti kursus maupun mengikuti cara belajar TOEFL otodidak. Berikut beberapa cara belajar secara otodidak yang dapat dilakukan di rumah.

  1. Belajar listeningdari lagu dan film

Dalam TOEFL, Anda akan menemukan sesi listening sehingga Anda perlu mempelajari dan mengasah telinga Anda untuk mendengarkan percakapan dalam bahasa Inggris. Jika Anda ingin belajar listening secara otodidak, Anda tidak harus mencari rekaman dalam bahasa Inggris untuk didengarkan.

Anda bisa mencari cara lain yang lebih mudah dan menyenangkan, misalnya dengan mendengarkan lagu atau menonton video maupun film yang menggunakan bahasa Inggris. Anda dapat mendengarkan lagu Inggris kemudian berusaha untuk menuliskan liriknya. Jika sudah, cocokkan lirik yang Anda tangkap dengan lirik aslinya.

Apabila terdapat perbedaan, fokuslah kepada perbedaan tersebut dan pelajari seperti apa suatu kata terdengar.

Anda juga dapat menonton film atau video berbahasa Inggris untuk melatih kemampuan listening. Usahakan untuk tidak memakai subtitle agar Anda lebih fokus pada suara. Anda bisa menggunakan subtitle sesekali untuk lebih memahami isi film atau video tetapi tidak disarankan untuk menggunakan subtitle terus-menerus.

  1. Menambah vocabulary

Selain mengasah kemampuan mendengarkan atau listening, Anda juga perlu meningkatkan kemampuan dasar berbahasa Inggris yaitu menambah perbendaraan kata atau vocabulary. Hal ini sangat penting karena semakin banyak vocabulary yang diketahui, Anda akan mengerti dan memahami suatu topik dengan lebih baik.

Untuk menambah vocabulary, cara yang disarankan adalah dengan memperbanyak membaca teks berbahasa Inggris, baik teks soal, artikel, majalah, berita, bahkan melihat sosial media yang menggunakan bahasa Inggris.

Jangan lupa untuk selalu menyediakan kamus agar Anda dapat melihat terjemahan kata asing kapan pun dan di mana pun. Agar praktis, Anda dapat mengunduh aplikasi kamus terjemahan dan menginstalnya di smartphone.

Catat kata-kata asing yang belum diketahui kemudian diterjemahkan artinya. Jangan sekadar menerjemahkan dan menghafal, tetapi coba lihat dari konteks kalimat agar Anda lebih paham dan kata tersebut lebih terserap ke ingatan.

Dengan memperbanyak vocabulary, Anda akan bisa mengerjakan sesi reading saat tes TOEFL dengan baik.

  1. Menulis dengan bahasa Inggris

Menulis atau writing menjadi salah satu aspek yang dinilai dalam tes TOEFL. Oleh karena itulah Anda perlu melatih bagian ini. Anda dapat berlatih menulis dalam bahasa Inggris saat menulis buku harian, pesan singkat, blog, artikel, to do list, maupun status di media sosial.

Intinya adalah membiasakan diri Anda untuk menulis menggunakan bahasa Inggris. Saat menulis, pastikan bahwa grammar yang digunakan sudah sesuai. Pastikan juga tidak ada kesalah pengejaan. Jika merasa kesulitan, Anda bisa bertanya dan meminta bantuan pada orang yang lebih tahu untuk memeriksa tulisan Anda.

  1. Berlatih bicara dengan diri sendiri

Dibanding aspek lainnya, speaking atau berbicara adalah aspek yang paling sulit dilatih. Pasalnya, Anda akan membutuhkan partner untuk melatih kemampuan speaking, sementara belum tentu Anda dapat menemukan orang yang bisa diajak berbincang menggunakan bahasa Inggris di rumah.

Oleh karena itulah Anda bisa mencari teman lain yang bisa diajak mengobrol menggunakan bahasa Inggris. Namun, jika tidak menemukan teman berlatih, Anda juga dapat berlatih sendiri dengan berbicara di depan cermin menggunakan bahasa Inggris.

Selain dapat meningkatkan kemampuan speaking, vocabulary yang Anda ketahui juga akan terpakai dan semakin mudah untuk dihafalkan.

Bersamaan dengan berlatih bicara, Anda juga harus mendengarkan pelafalan bahasa Inggris dari native speaker, misalnya dari video bahasa Inggris di Internet maupun dari nonton film kemudian tirukan agar pengucapan Anda tidak salah.

  1. Berikan usaha lebih pada bagian yang menurut Anda lemah

Selama proses belajar tes TOEFL, Anda pasti akan menemukan hal-hal yang merupakan kelemahan dan kelebihan Anda. Oleh karena itulah Anda perlu berjuang lebih keras pada bagian yang menurut Anda adalah kelemahan Anda. Dengan berjuang lebih keras, diri Anda akan semakin berkembang.

Lampaui batasan diri Anda sendiri dengan terus menguji diri sendiri. Dengarkan lebih banyak jika kelemahan Anda di listening. Jika lemah di reading, baca lebih banyak. Begitu pula dengan writing dan speaking. Berlatihlah lebih banyak agar bagian yang menurut Anda lemah dapat berkembang selaras atau bahkan lebih baik dibanding bagian lain.

  1. Perbanyak latihan soal

Bagian yang tidak kalah penting dari cara belajar TOEFL otodidak adalah dengan memperbanyak latihan soal. Agar Anda bisa banyak berlatih, Anda perlu mencari soal-soal untuk TOEFL misalnya dengan meminjam atau membeli buku teks latihan soal TOEFL.

Selain itu, Anda juga dapat mencari soal-soal persiapan  TOEFL di internet secara gratis. Jika perlu bergabunglah dengan forum atau kelompok tertentu yang dapat membantu Anda untuk mendapatkan soal latihan TOEFL. Dengan begitu, Anda akan memiliki banyak soal yang dapat digunakan untuk berlatih.

Dengan memperbanyak latihan soal, Anda akan semakin siap untuk mengikuti tes TOEFL baik dalam hal pengetahuan maupun mental.

  1. Luangkan waktu setiap hari

Sebelum mengikuti Tes TOEFL online, Anda perlu meluangkan waktu setiap hari untuk belajar. Tidak perlu meluangkan banyak waktu, cukup dengan 1–2 jam karena belajar menjadi tidak efektif apabila dilakukan dalam waktu lama dalam sekali jalan.

Dengan kata lain, Anda perlu belajar dengan rutin setiap hari dengan durasi pendek sebelum mengikuti Tes TOEFL online sehingga apa yang dipelajari dapat diserap dengan baik oleh otak.